Akhir tahun ini desa ini pun di beri Anugrah Banjir kembali oleh yang maha Kuasa,kurang lebih 2 minggu sawah sawah yang sudah di tanami padi pun akhirnya harus mati.
Dalam hati para petani melihat air yang datang baik masih di sungai dan hujan hati mereka teriiris mau menangis menerima kenyataan tahun ini pun mereka mengalami kerugian akibat bertani.
Tiap hari mereka bekerja sana sini ada yang jadi tukang batu,ada yang macul ada juga yang jualan kasur, sebagian hasil di investasikan ke pertanian dengan harapan untuk mendapatkan hasil pertanian yang lebih baik supaya tidak beli beras ( Nempur ). tetapi melihat kenyataan seperti ini apa yang bisa para petani di desa ini lakukan.
Menunggu ya menunggu itu yang bisa mereka lakukan .. tetapi yang di tunggu tidak pernah mengerti kalau mereka di tunggu...
Petani di desa ini berharap bisa bercocok tanam dengan baik tidak terhimbas dengan bencana banjir sehingga kerugian bisa di hindari ...
memang bulan bulan sekarang banjir selalu datang di daerah ini.. petanipun harus belajar kapan mereka harus bercocok tanam dan kapan mereka tidak bercocok tanam.
Alam sudah berubah dan para petanipun haru berubah bagaimana menghadapi kondisi alam saat ini
hamparan sawah di desa ini cukup luas kalau pertanian berhasil ini adalah sumbangan kepada masyarakat luas, kepada negara untuk ketahanan pangan nasional.
tetapi ketahananan pangan Nasional yang di gembar gemborkan pernah menyentuh di desa ini
Wahai pemimpin bangsa ini,Wahai Pemimpin Kota ini dan Wahai para cendikiawan orang orang yang beilmu berilah perhatian petani petani yang seperti ini, Ajarkan Ilmu kalian kepada mereka karena itu kewajiban kalian sebagai pemimpin dan sebagai orang yang berilmu
Dalam hati para petani melihat air yang datang baik masih di sungai dan hujan hati mereka teriiris mau menangis menerima kenyataan tahun ini pun mereka mengalami kerugian akibat bertani.
Tiap hari mereka bekerja sana sini ada yang jadi tukang batu,ada yang macul ada juga yang jualan kasur, sebagian hasil di investasikan ke pertanian dengan harapan untuk mendapatkan hasil pertanian yang lebih baik supaya tidak beli beras ( Nempur ). tetapi melihat kenyataan seperti ini apa yang bisa para petani di desa ini lakukan.
Menunggu ya menunggu itu yang bisa mereka lakukan .. tetapi yang di tunggu tidak pernah mengerti kalau mereka di tunggu...
Petani di desa ini berharap bisa bercocok tanam dengan baik tidak terhimbas dengan bencana banjir sehingga kerugian bisa di hindari ...
memang bulan bulan sekarang banjir selalu datang di daerah ini.. petanipun harus belajar kapan mereka harus bercocok tanam dan kapan mereka tidak bercocok tanam.
Alam sudah berubah dan para petanipun haru berubah bagaimana menghadapi kondisi alam saat ini
hamparan sawah di desa ini cukup luas kalau pertanian berhasil ini adalah sumbangan kepada masyarakat luas, kepada negara untuk ketahanan pangan nasional.
tetapi ketahananan pangan Nasional yang di gembar gemborkan pernah menyentuh di desa ini
Wahai pemimpin bangsa ini,Wahai Pemimpin Kota ini dan Wahai para cendikiawan orang orang yang beilmu berilah perhatian petani petani yang seperti ini, Ajarkan Ilmu kalian kepada mereka karena itu kewajiban kalian sebagai pemimpin dan sebagai orang yang berilmu