Selasa, 21 September 2010

Desaku dulu dan sekarang

Desaku dulu penuh dengan warna hijau dan susana gelap,di sepanjang kali  penuh di tumbuhi pohon mahoni,bambu yang rindang sehingga kalau sore menjadi seram karena listrik (PLN ) belum ada.waktu itu hanya listrik yang di hasilkan oleh Mesin diesel yang di miliki oleh bpk pasirun yang menerangi setiap rumah.
jadi waktu PLN belum masuk di desaku, Bpk pasirun sudah memeliki mesin diesel untuk penerangan di setiap rumah di kampung itupun juga masih terbatas terhadap kerabat dan warga yang bisa membayar tagihan listrik, bahkan jaringan listrik diesel tersebut sampai ke desa Sambirejo.jadi Bpk Pasirun termasuk kepala desa orang yang maju dan mandiri.
Dulu hampir semua warga desa malakukan kegiatan Mandi, mencuci dan mengambil air untuk kebutuhan sehari hari dari Air kali( sungai ). Air sungai waktu itu masih bersih  mungkin karena banyaknya pepohonan yang tumbuh di sepanjang kali sehingga mereka dapat menyimpan air.dan sebagian warga pun terkadang membuat sumur dari tanah ya paling kedalaman 2 meter, tetapi pada saat itu keluar air yang kemudian di pakai untuk kebutuhan sehari hari.
sekarang hal itu tidak ada lagi
PLN sudah masuk desa menjadi terang inilah kemajuan yang di dapat,tetapi Air menjadi susah dan Sumber air tanah sekarang menjadi Asin/Manis walaupun sudah mencapai kedalaman 40 sampai 50 meter.hal ini saya amati setelah semua pohon pohon besar di sepanjang kali di tebang dan tidak ada penanaman lagi.
dulu ada proyek dari pemerintah untuk pelebaran kali harapannya supaya ada akses perahu /kapal dapat masuk di desaku  akhirnya kali di perlebar dan pohon - pohon di pinggir di tebang padahal pohon pohon tersebut sudah berumur puluhan tahun.
pada tahun pertama kegitan transpotasi perahu berjalan,para petani memanen dan hasil panen di anggkut dengan perahu dan di turunkan di desaku, tetapi lama lama sudah tidak ada , hal ini karena terjadinya erosi dan sungaipun menjadi dangkal, bahkan sungaipun kering jika pada musim kemarau.
kondisi seperti ini berlanjut terus, dalam Hati kapan Pantirejo akan lebih baik?
sebagai Desa pantirejo mengalami masalah hidup yang paling hakiki, yaitu Air
di sini air tidak layak untuk kebutuhan hidup, karena sumber air tanah payau, jadi warga harus mengambil air sampai ke Desa tetangga atau beli dari PDAM
banyak Program pembangunan yang di luncurkan oleh pemerintah, tetapi pembangunan hanya sebatas fisik insfratukture seperti jalam , Gapura, kantor kepala desa dll.
kantor kepala desa di perbaiki padahal pejabat desa/Sarekat tidak pernah datang ngantor
itu adalah sedikit gambaran tentang desa ini, smoga kedepan dengan pergantian kepimpinan dapat berangsur angsur untuk lebih baik

Silsilah dan cerita Kemimpinan

     Masih ingat di benakku,Kepala Desa Pantirejo waktu aku kecil adalah Bapak Pasirun , entah berapa lama beliau menjabat menjadi kepala desa,Tetapi Beliau termasuk orang yang kaya di desaku bahkan mungkin di desa desa sekitarnya, banyak memiliki Bus,Truck dan sawah yang luas,kepimpinan beliau berakhir karena sakit yang akhirnya Wafat, kemudian Kepala Desa penggantinya adalah Bapak Sudadi Beliau menjabat 2 Periode ya sekitar 16 tahun ( 1 periode : 8 Tahun ) , Dulu waktu pilkades pak sudadi melawan pak Puji tetapi akhirnya yang menang adalah pak sudadi , Pk Puji adalah anak dari Bpk. Pasirun.
kemudian setelah itu ada peraturan baru tentang masa jabatan Kepala desa dari 8 tahun  menjadi  5 Tahun. setelah masa jabatan pak Sudadi selesai kemudian di gantikan Sumantri
Sumantri adalah kepala Desa Pantirejo yang hanya menjabat 5 tahun. Sumantri menang dalam Pilkades mengalahkan Sunarto dan Lujeng,Lujeng adalah saudara dari Bpk Sudadi. pada masa pemerintahan Sumantri terjadi banyak Gonjang ganjing di kancah politik pedesaan hingga akhirnya adanya Demontrasi di Alun -alun Kabupaten Pati  untuk  mentutut di berhentikan Sumantri dari kepala desa, tetapi hal itu tidak ti tanggapi atau tidak di turuti oleh Pemda hingga masa jabatannya berakhir, sumantri waktu menjabat kepala desa masih muda dan belum menikah.
kemudian sumantri di gantikan oleh Subhan Untoyo yang di lantik pada Hari  Kamis, 18 Desember 2008 ,Subhan menang dalam Plikades mengalahkan Marhendrik, Marhendrik ini adalh sepupunya Sumantri dan Mahendrik masih kerabat dari Bpk Pasirun.
dengan Silsilah kemimpinan kepala desa seperti itu maka Kerabat atau keluarga  Bpk Pasirun dan Sudadi masih ingin menjadi pejabat Desa / Sarekat desa, tetapi Subhan Kades yang sekarang sudah terpisah jauh dari 2 kerabat tersebut dan inilah kemenangan dari masyarakat / Warga desa pantirejo, karena dari segi Harta atau Relasi Subhan jauh di bawah di bandingkan dengan 2 kerabat 2 orang yang pernah menjadi kepala desa di pantirejo.
tetapi periode yang sekarang Subhan menang artinya banyak masyarakat desa pantirejo yang sudah tidak percaya dengan Trah keluarga yang selama ini ada dan ingin melanjutkan kekuasaan di desa pantirejo.
semua masyarakat tahu hampir semua Sarekat desa pantirejo adalah Anak dan kerabat dari Bpk pasirun.dan pada saat ini mereka sudah akan memasuki masa pensiun tepatnya kurang tahu. ya smoga pengganti mereka akan lebih baik dan mengerti tugas dan tanggung jawab masing masing.

Senin, 20 September 2010

Geografis

      Desa Pantirejo terletak di kecamatan Gabus, kabupaten pati, Jl pati Kayen KM7. pada awalnya Desa pantirejo mempunyai tiga dusun yaitu:
1. Dusun Plosomalang
2. Dusun Karangasem
3. Dusun kosekan
Di tengah era reformasi dan Otonomi daerah  Dusun kosekan memisahkan diri menjadi sebuah desa menjadi Desa Kosekan.
Perbatasan Desa Pantirejo
Sebelah Timur :  Desa Sambirejo yang di batasi dengan Jalan Raya Pati -Kayen
Sebelah Utara : Desa Kosekan dan Desa gebang
Sebelah Selatan : Desa Tlogoayu

Ketinggian tanah di desa ini antara 6 ~ 7 meter di atas permukaan laut , jadi tidak heran setiap musim hujan datang maka sering di landa bencana banjir berbarengan dengan Desa - Desa di sepanjang Kali Juwana, seperti Desa Tanjang,Mintobasuki dll.

Penduduk Desa Pantirejo Mayoritas adalah Petani, adapun hasil panennya adalah Padi,Kacang hijau dan mungkin Jagung tetapi hampir 1.5 Dasawarsa Jagung sudah tidak di minati oleh warga desa ini.