Desaku dulu penuh dengan warna hijau dan susana gelap,di sepanjang kali penuh di tumbuhi pohon mahoni,bambu yang rindang sehingga kalau sore menjadi seram karena listrik (PLN ) belum ada.waktu itu hanya listrik yang di hasilkan oleh Mesin diesel yang di miliki oleh bpk pasirun yang menerangi setiap rumah.
jadi waktu PLN belum masuk di desaku, Bpk pasirun sudah memeliki mesin diesel untuk penerangan di setiap rumah di kampung itupun juga masih terbatas terhadap kerabat dan warga yang bisa membayar tagihan listrik, bahkan jaringan listrik diesel tersebut sampai ke desa Sambirejo.jadi Bpk Pasirun termasuk kepala desa orang yang maju dan mandiri.
Dulu hampir semua warga desa malakukan kegiatan Mandi, mencuci dan mengambil air untuk kebutuhan sehari hari dari Air kali( sungai ). Air sungai waktu itu masih bersih mungkin karena banyaknya pepohonan yang tumbuh di sepanjang kali sehingga mereka dapat menyimpan air.dan sebagian warga pun terkadang membuat sumur dari tanah ya paling kedalaman 2 meter, tetapi pada saat itu keluar air yang kemudian di pakai untuk kebutuhan sehari hari.
sekarang hal itu tidak ada lagi
PLN sudah masuk desa menjadi terang inilah kemajuan yang di dapat,tetapi Air menjadi susah dan Sumber air tanah sekarang menjadi Asin/Manis walaupun sudah mencapai kedalaman 40 sampai 50 meter.hal ini saya amati setelah semua pohon pohon besar di sepanjang kali di tebang dan tidak ada penanaman lagi.
dulu ada proyek dari pemerintah untuk pelebaran kali harapannya supaya ada akses perahu /kapal dapat masuk di desaku akhirnya kali di perlebar dan pohon - pohon di pinggir di tebang padahal pohon pohon tersebut sudah berumur puluhan tahun.
pada tahun pertama kegitan transpotasi perahu berjalan,para petani memanen dan hasil panen di anggkut dengan perahu dan di turunkan di desaku, tetapi lama lama sudah tidak ada , hal ini karena terjadinya erosi dan sungaipun menjadi dangkal, bahkan sungaipun kering jika pada musim kemarau.
kondisi seperti ini berlanjut terus, dalam Hati kapan Pantirejo akan lebih baik?
sebagai Desa pantirejo mengalami masalah hidup yang paling hakiki, yaitu Air
di sini air tidak layak untuk kebutuhan hidup, karena sumber air tanah payau, jadi warga harus mengambil air sampai ke Desa tetangga atau beli dari PDAM
banyak Program pembangunan yang di luncurkan oleh pemerintah, tetapi pembangunan hanya sebatas fisik insfratukture seperti jalam , Gapura, kantor kepala desa dll.
kantor kepala desa di perbaiki padahal pejabat desa/Sarekat tidak pernah datang ngantor
itu adalah sedikit gambaran tentang desa ini, smoga kedepan dengan pergantian kepimpinan dapat berangsur angsur untuk lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar